Jumat, 22 Juli 2011

PEMANTAUAN KONDISI MESIN-MESIN.

Alat pengukur panas.

Alat-alat pengukur panas berbeda-beda dalam rancangan dan type serta peraturan operasinya, tapi kerusakan biasanya disebabkan oleh :
1. Kebocoran dari suatu media ke media yang lain.
2. Terjadinya endapan pada permukaan alat.
3. Terjadinya akumulasi gas.

Kebocoran yang kecil sangat sukar dilihat, kecuali dengan satu media ke media yang lain. Kedua gejala terakhir mengakibatkan penurunan kapasitas alat penukar panas, yang pertama dengan naiknya tahanan pengalih panas melalui permukaan penukar panas dan yang kedua dengan tertutupya bagian permukaan alat tersebut. Kedua keadaan diatas dapat dideteksi sebagai penurunan kapasitas penukar panas. Biasanya, pengalaman akan menjelaskan apakah itu penyebabnya atau hal-hal yang lainnya.
Sebagian besar kasus di mana terjadi akumulasi gas, peralatan disediakan untuk mengeluarkan gas tersebut atau mengeluarkannya dari tekanan sub-atmosfir. Jika hal tidak berhasil, maka besar kemungkinan keadaan tersebut disebabkan oleh endapan-endapan.

Dalam keadaan yang stabil, misalnya pada keadaan suhu masuk dan aliran tetap pada kedua media, maka perubahan kondisi dapat dicatat secara lansung melalui perubahan suhu yang keluar. Sebaliknya jika alat penukar panas diatur agar menghasilkan suhu untuk satu medium, maka hal ini akan lebih kompleks dan membutuhkan analisa yang lebih terperinci. Selama alat penukar panas mempunyai kapasitas yang cukup untuk, mengatur suhu yang keluar serta menjaga aliran media yang teratur, maka akibat dari endapan-endapan tadi akan terjadi perubahan dalam aliran-aliran atau suhu media yang lain.

Kalau tidak, kondisi tampaknya normal. Untuk beberapa hal, penukaran panas sering menyimpang dari keadaan tersebut, sehingga tidak dapat memindahkan jumlah panas yang dibutuhkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar